Sudah divonis Jantung harus dioperasi... pakai ring. hubungi kami terapi dirumah, lebih nyaman tanpa harus repot pergi jauh.
Terapi Hirudo
Terapi Hirudo (Bekam Lintah)Khusus Panggilan Ke rumah SMS 082214098782
Translate
Rabu, 26 November 2014
Jumat, 08 Maret 2013
Tanya Jawab Seputar Terapi Lintah
Banyak Orang taku dan Geli untuk melakukan pengobatan dengan Lintah, biasanya kurangnya pengetahuan dan sosialisasi tentang terapi ini adalah salah satu alasannya. Dengan membaca kolom tanya jawab ini diaharpkan para calon pasien akan lebih memahami tentang ke Amanan dan keselamatan selama proses pengobatan. Berikut hal-hal penting yang selalu ditanyakan oleh pasien sebelum terapi dilakukan :
Apa
beda Lintah dengan Pacet ? Karena kelihatan hampir sama pola makanannya, yakni
juga mengisap darah ?
Jawab
Lintah dibedakan dari pacet bukan
berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada habitat kesukaannya. Lintah
sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya melekat pada daun atau
batang pohon (di luar air) .
Jadi
pacet juga bisa dijadikan terapi untuk kesehatan juga, karena mengisap darah
inangnya?
Jawab
Sejauh
ini ada beberap lintah yang sudah diteliti yang spesiesnya digunakan untuk
pengobatan, oleh karena kandungan air liurnya mengandung subtansi bio active
yang dapat menyembuhkan penyakit, disamping jenis lintah tersebut hanya
mengisap darah kotor saja. Namun pacet tidak selagi mengisap semua darah akan
disedotnya.
Lintah
jenis apa yang dipakai untuk pengobatan ? Apakah nama jenis lintah di Asia
(Indonesia) yang digunakan untuk obat ?
Jawab
Lintah
obat adalah
salah satu dari beberapa spesies dari lintah ,
tetapi paling sering digunakan adalah Hirudo
medicinalis , jenis lintah obat Eropa sedangkan di
Asia Hirudinaria manillensis juga
digunakan di daerah Meksiko. Jenis lintah lain yang digunakan sebagai obat oleh
beberapa Negara al : Hirudo orientalis , Hirudo troctina , dan Hirudo verbana .
Apa
dampak Secara Umum pengobatan lintah ini ?
Jawab
Umumnya pengobatan
dengan Lintah ini adalah bertujuan untuk :
Normalisasi
dan peningkatan sirkulasi kapiler; menghasilkan efek
antiinflamasi, efek-antistressful dan adaptogene; imunostimulan dan
efek imunomodulasi; sebagai anestesi, antikoagulasi, efek antibakteri; dan
perbaikan dari exhange endocellular .
Berapa
lama terapi lintah ini berlangsung ? Bagaimana dengan bekas gigitannya apa bisa
hilang. ?
Jawab
Setiap
kasus penyakit lintah membutuhkan waktu yang berbeda untuk dapat mengisap darah
hingga kenyang. Biasanya pada penyakit gangguan sirkulasi darah membutuhkan
waktu 2-3 jam, lain halnya pada penyakit kencing manis butuh waktu 1-2 jam
untuk lepas dengan sendirinya. Namun pada penyakit bisul/nanah biasanya dalam
waktu 30- 40 menit lintah sudah lepas.
Bekas
gigitan lintah hanya berupa 1 bercak hitam bertanda “Y” biasanya akan hilang
dalam waktu 2-3 minggu.
Berapa
banyak pasien akan kehilangan darahnya jika ada 10 ekor lintah menempel
ditubuhnya ? Apa pasien tidak akan lemas jika kehilangan banyak darah ?
Jawab
Jika diasumsikan 1 ekor lintah sebesar
batang rokok mild menhisap darah 6-8 ml, maka untuk 10 ekor pasien akan
kehilangan darah 60-80 ml, jika darah terus mengalir akibat efek
antikoagulasinya ,aka kemungkinan kehilangan darah dapat mencapai 80 –100ml. Darah
tersebut hasil seleksi air liurnya, yakni mengambil jenis yang kotor. Jika
demikian tidak akan menimbulkan efek lemas jika dibanding kalau kehilangan daah
bersih pada saat donor untuk transfsusi.
Berapa
lama darah yang keluar akibat efek
koagulasi tadi ?
Jawab
Perdarahan berlangsung selama sekitar
12-24 jam asal saja penggigitan tidak menyentuh pembulih
darah vena. Semakin banyak darah yang keluar efek keluhan gejala penyakit akan
semakin berkurang, oleh karena lintah mengatur dengan sendirinya pengeluaran
darah yg kotor dengan membersihkan pembulh darah seorang yang sakit.
Bagaimana
cara menghentikan darah yang banyak mengalir dan terlalu deras saat mengenai
vena waktu diterapi ?
Jawab
Gunakan
daun binahong yang dihaluskan / atau kapsul serbuk binahong ditampung diatas kapas, kemudian tekan
luka dengan menggunakan kapas yang berisi cairan binahong selama 5 menit, kemudian
ulangi sampai 2-3kali. Lantas tutup luka dengan kain kasa dengan kapas yang
berisi binahong tadi. Luka akan menutup sendiri dan darah tidak mengalir lagi.
Apakah
pasien menjadi jera dan kapok jika
terjadi demikian ? Karena terkadang pasien akan takut melihat darah yang banyak
?
Jawab
Tidak,
jika seoarang terapi sudah dapat
menjelaskan mekanisme pengobatannya secara rinci tentang dampak pengobatan
lintah ini. Untuk menghindari terjadinya keluhan, pasien harus mengisi form persetujuan terapi
tentang hal tersebut. Dan sampaikan mengenai keamanan terapi lintah jika
terjadi hal yang mengkhawatirkan pada pasien.
Apakah
ada penyebab rasa sakit gigitan lintah ?
Jawab
Gigitan
lintah dirasakan oleh pasien seperti 2-3 gigitan nyamuk jadi gigitan lintah
tidak menyakitkan. Air liur lintah diisi dengan bahan kimia yang
mengandung obat penghilang rasa sakit, yang menghentikan dari perasaan
gigitan. dan juga memiliki bahan kimia, yang menjaga darah dari pembekuan.
Mengapa
lintah kadang tidak ingin menggigit?
Jawab
Dengan kondisi lokasi tertentu lintah
lebih sulit saat mulai menggigit dengan kondisi : kulit dingin, merokok saat
mulai terapi, bau parfum yang keras dan orang tua yang kulitnya mengkeriput.
Beberapa
orang menolak menggunakan lintah, Mengapa?
Jawab
Banyak
yang takut dan geli lintah akan merayap ditubuh mereka dan menggigitnya
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk butuh
sembuh permanen dengan pengobatan lintah ?
Jawab
Tergantung
jenis penyakit pasien, biasanya untuk penyakit kronis seperti Jantung
Koroner , hipertensi, Asma dan diabetes butuh waktu 2-3 bulan untuk
terapi. namun penyakit yang sifatnya akut hanya dibutuhkan 2-3 kali
terapi untuk menghasilkan kesembuhan secara permanen.
Jumat, 15 Februari 2013
Solusi Diabet dengan Terapi Lintah ( Testimoni )
Solusi Diabetes dengan Terapi Hirudo
Testimoni : (nyata Insya Alloh dengan
izin Alloh )
Bpk. Daniel ( 63 thn ) tinggal di Cimanggis, “ Saya sudah lama menderita Diabet tipe 2 awalnya berobat rutin
mengkonsumsi obat kimia (dari dokter) namun tidak pernah sembuh, bahkan
komplikasi penyakit dari mulai liver sampai Jantung, saat itu saya bahkan
Hipertensi Tinggi diatas 200mmHg, Kolesterol pun tinggi diatas 300 mg/dL,
hingga kakipun terasa berat untuk melangkah bahkan harus dibantu dengan
menggunkan tongkat untuk berjalan, Lalu pada tgl 26 Januari 2013 ini saya
mencoba terapi Hirudo ( Lintah ) di Terapi Cibubur, selama 3 x terapi dalam
waktu 3 minggu, Alhamdulillah kondisi membaik, Tekanan darah tinggi saya turun
dari 190 ke 147, Kolesterol dari 300 ke 120 normal, kakipun yang sulit
melangkah sekarang berangsur baik tidak perlu lagi bantuan tongkat. Rasa nyeri
disekitar dada berangsur hilang.
Bpk. H. Sujono ( 52 thn )
di Pondok Ungu blok E20 no 22, “ saya awalnya sehat sampai akhirnya badan saya terasa lemas,
letih lalu saya cek ternyata gula darah saya 370 mg/dL dan kolesterol 300 mg/dL,
sejak itu saya mulai membatasi makanan, dan mencoba terapi Hirudo di Terapi
Cibubur mulai 21 Januari 2013 hanya dalam 3x Terapi dalam waktu 3 minggu saya,
hasilnya badan saya bugar kembali dan cek kembali Gula darah saya dari 370
menjadi 110 mg/dL gula darah acak (normal), dan Kolesterol dari 300 menjadi 179 mg/dL (normal).
Insya Allah
dengan izin Alloh tentunya semua penyakit ada obatnya……
Jika anda
terkena diabet bahkan samapai terkena diabet basah dimana ada organ yang
bengkak atau terluka tidak sembuh, segera ikhtiarkan dengan Terapi Hirudo…. Dengan
biaya yang lebih sangat terjangkau.
Tunggu testimoni untuk penyakit ( Asam urat,
Kolesterol, Jantung, )……
Hub kami di 087870794758
Selasa, 12 Februari 2013
Diabetes dan Solusinya
Diabetes mellitus
Diabetes
mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein,
tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di
Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang
disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
- defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya
- defisiensi transporter glukosa.
- atau keduanya.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus,
antara lain: Alzheimer,
ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan mitokondria,
distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis, demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan
lain-lain.
Klasifikasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes
mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma.
- Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
- Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
- Diabetes
gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance,
GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM.
dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi: - Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.
- Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
- Not insulin requiring diabetes.
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes
mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (childhood-onset
diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah
diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah
akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans
pankreas. IDDM dapat
diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini
IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga.
Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang
baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun
respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini,
terutama pada tahap awal.
Penyebab
terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi
autoimunitas
yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu
oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini,
diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan
pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor
pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling
awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma
bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian
gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya,
juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk
pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah
ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan
pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin
melalui "inhaled powder".
Perawatan
diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi
aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat,
dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa
rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal
(80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l). Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl
(7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah,
seperti "frequent hypoglycemic events". Angka di atas 200 mg/dl (10
mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang
terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15
mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke
ketoasidosis. Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia,
dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.
Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes
mellitus tipe 2 (: adult-onset
diabetes, obesity-related diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus,
NIDDM) merupakan
tipe diabetes mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam
sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh
mutasi pada banyak gen
termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10
dengan kofaktor
hormon resistin
yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap
insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik
namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.
Mutasi gen tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat
yang ditemukan pada manusia.
Pada NIDDM
ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan hormon resistin yang
tinggi, peningkatan laju metabolisme glikogenolisis
dan glukoneogenesis pada hati, penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan
laju reaksi esterifikasi
pada hati.
Diabetes tipe 2
dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2
biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga),
diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat),
dan lewat pengurangan berat
badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika
kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10
sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk.
Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan antidiabetic drugs.
[Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya
tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap
digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan
mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan
menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu ( e.g., metformin), dan pada hakekatnya
menipis pembalasan hormon insulin ( e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal,
ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal
atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang
cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali
dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
Sebuah zat
penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang disebut sitagliptin, baru-baru ini
diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes mellitus tipe 2. Seperti zat penghambat dipeptidyl peptidase
4 yang lain, sitagliptin akan membuka peluang bagi perkembangan sel tumor
maupun kanker.
Sebuah fenotipe sangat
khas ditunjukkan oleh NIDDM pada manusia adalah defisiensi metabolisme oksidatif di dalam mitokondria pada otot lurik.
Sebaliknya, hormon
tri-iodotironina menginduksi
biogenesis di dalam mitokondria dan meningkatkan sintesis ATP sintase pada
kompleks V, meningkatkan aktivitas sitokrom c oksidase pada kompleks IV,
menurunkan spesi oksigen reaktif, menurunkan stres
oksidatif, sedang hormon melatonin
akan meningkatkan produksi ATP di dalam mitokondria serta meningkatkan
aktivitas respiratory chain, terutama pada kompleks I, III dan IV. Bersama dengan insulin, ketiga
hormon ini membentuk siklus yang mengatur fosforilasi oksidatif mitokondria di dalam
otot lurik. Di sisi lain, metalotionein yang
menghambat aktivitas GSK-3beta akan mengurangi risiko defisiensi otot jantung pada
penderita diabetes.
Simtoma yang terjadi
pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis, diikuti dengan pengurangan berat
tubuh, setelah dilakukan bedah bypass usus. Hal ini diketahui sebagai
akibat dari peningkatan sekresi hormon inkretin, namun para ahli belum dapat
menentukan apakah metoda ini dapat memberikan kesembuhan bagi NIDDM dengan
perubahan homeostasis
glukosa.
Pada terapi
tradisional, flavonoid
yang mengandung senyawa hesperidin dan naringin, diketahui menyebabkan:
- peningkatan mRNA glukokinase,
- peningkatan ekspresi GLUT4 pada hati dan jaringan
- peningkatan pencerap gamma proliferator peroksisom
- peningkatan rasio plasma hormon insulin, protein C dan leptin
- penurunan ekspresi GLUT2 pada hati
- penurunan rasio plasma asam lemak dan kadar trigliserida pada hati
- penurunan rasio plasma dan kadar kolesterol dalam hati, antara lain dengan menekan 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme reductase, asil-KoA, kolesterol asiltransferase
- penurunan oksidasi asam lemak di dalam hati dan aktivitas karnitina palmitoil, antara lain dengan mengurangi sintesis glukosa-6 fosfatase dehidrogenase dan fosfatidat fosfohidrolase
- meningkatkan laju lintasan glikolisis dan/atau menurunkan laju lintasan glukoneogenesis
sedang naringin
sendiri, menurunkan transkripsi mRNA fosfoenolpiruvat karboksikinase dan glukosa-6 fosfatase di dalam hati.
Hesperidin
merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan pada buah jenis jeruk, sedang
naringin banyak ditemukan pada buah jenis anggur.
Diabetes mellitus tipe 3
Diabetes
mellitus gestasional (gestational
diabetes, insulin-resistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes
which has progressed to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of
adults, type 1.5" diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi
hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6
dan protein reaktif C pada
lintasan patogenesisnya.
GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari
wanita penderita GDM bertahan hidup.
Komplikasi
Komplikasi
jangka lama termasuk penyakit
kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis
ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat
menyebabkan kebutaan,
serta kerusakan saraf
yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi.
Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.
Diagnosis
Tabel:
Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan
penyaring dan diagnosis DM (mg/dl).
|
Bukan DM
|
Belum pasti DM
|
DM
|
Kadar glukosa darah sewaktu:
|
|||
Plasma vena
|
<110
|
110 - 199
|
>200
|
Darah kapiler
|
<90
|
90 - 199
|
>200
|
Kadar glukosa darah puasa:
|
|||
Plasma vena
|
<110
|
110 - 125
|
>126
|
Darah kapiler
|
<90
|
90 - 109
|
>110
|
Simtoma klinis
Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala
klasik lainnya:
- poliuria - sering buang air kecil
- polidipsia - selalu merasa haus
- polifagia - selalu merasa lapar
- penurunan berat badan, seringkali hanya pada diabetes mellitus tipe 1
dan setelah
jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu berbagai komplikasi
kronis, seperti:
- gangguan pada mata dengan potensi berakibat pada kebutaan,
- gangguan pada ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal
- gangguan kardiovaskular, disertai lesi membran basalis yang dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron,
- gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi saraf autonom, foot ulcer, amputasi, charcot joint dan disfungsi seksual,
dan gejala lain
seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan hiperosmolar non-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
- rentan terhadap infeksi.
Kata diabetes
mellitus itu sendiri mengacu pada simtoma yang disebut glikosuria, atau kencing manis, yang terjadi jika
penderita tidak segera mendapatkan perawatan.
Penanganan
Pasien yang
cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau
berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami
kesulitan untuk berpuasa. Obat
diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat
hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum
berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai
insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang
harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa
dalam bulan Ramadhan.
Solusi Tepat Untuk Diabet Tipe 2 dengan menggunakan Terapi Lintah yang mengandung Zat Hirudin dan Zat lainnya. Sistem peredaran darah yang lancar mampu menghancurkan endapan glukosa pada darah... Tidak harus bergantung dengan obat seumur hidup.....
Testimoni
kasus 1 Bpk H Sujono (52thn) di Pondok Ungu Bekasi, Hp 08128498136, Diabet tipe 2 dengan kadar gula 350mg/dL, Kolesterol 300 mg/dL, kondisi badan sering lemas, terapi dalam 3 minggu ( 3x terapi ) hasil kadar gula 2 Jam PP: 126 mg/dL nsudah normal. begitu juga kolesterol 196 mg/dL sudah normal.
Langganan:
Postingan (Atom)