Translate

Jumat, 08 Maret 2013

Banyak Orang taku dan Geli untuk melakukan pengobatan dengan Lintah, biasanya kurangnya pengetahuan dan sosialisasi tentang terapi ini adalah salah satu alasannya. Dengan membaca kolom tanya jawab ini diaharpkan para calon pasien akan lebih memahami tentang ke Amanan dan keselamatan selama proses pengobatan. Berikut hal-hal penting yang selalu ditanyakan oleh pasien sebelum terapi dilakukan :


Apa beda Lintah dengan Pacet ? Karena kelihatan hampir sama pola makanannya, yakni juga mengisap darah ?
Jawab
Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada habitat kesukaannya. Lintah sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya melekat pada daun atau batang pohon (di luar air) .
Jadi pacet juga bisa dijadikan terapi untuk kesehatan juga, karena mengisap darah inangnya?
Jawab
Sejauh ini ada beberap lintah yang sudah diteliti yang spesiesnya digunakan untuk pengobatan, oleh karena kandungan air liurnya mengandung subtansi bio active yang dapat menyembuhkan penyakit, disamping jenis lintah tersebut hanya mengisap darah kotor saja. Namun pacet tidak selagi mengisap semua darah akan disedotnya.
Lintah jenis apa yang dipakai untuk pengobatan ? Apakah nama jenis lintah di Asia (Indonesia) yang digunakan untuk obat ?
Jawab
Lintah obat adalah salah satu dari beberapa spesies dari lintah , tetapi paling sering digunakan adalah Hirudo medicinalis , jenis lintah obat Eropa  sedangkan di Asia Hirudinaria manillensis juga digunakan di daerah Meksiko. Jenis lintah lain yang digunakan sebagai obat oleh beberapa Negara al : Hirudo orientalis , Hirudo troctina , dan Hirudo verbana .
Apa dampak Secara Umum pengobatan lintah ini ?
Jawab
Umumnya pengobatan dengan Lintah ini adalah bertujuan untuk :
Normalisasi dan peningkatan sirkulasi kapiler; menghasilkan efek antiinflamasi, efek-antistressful dan adaptogene; imunostimulan dan efek imunomodulasi; sebagai anestesi, antikoagulasi, efek antibakteri; dan perbaikan dari exhange endocellular .
Berapa lama terapi lintah ini berlangsung ? Bagaimana dengan bekas gigitannya apa bisa hilang. ?
Jawab
Setiap kasus penyakit lintah membutuhkan waktu yang berbeda untuk dapat mengisap darah hingga kenyang. Biasanya pada penyakit gangguan sirkulasi darah membutuhkan waktu 2-3 jam, lain halnya pada penyakit kencing manis butuh waktu 1-2 jam untuk lepas dengan sendirinya. Namun pada penyakit bisul/nanah biasanya dalam waktu 30- 40 menit lintah sudah lepas.
Bekas gigitan lintah hanya berupa 1 bercak hitam bertanda “Y” biasanya akan hilang dalam waktu 2-3 minggu.
Berapa banyak pasien akan kehilangan darahnya jika ada 10 ekor lintah menempel ditubuhnya ? Apa pasien tidak akan lemas jika kehilangan banyak darah ?
Jawab
Jika diasumsikan 1 ekor lintah sebesar batang rokok mild menhisap darah 6-8 ml, maka untuk 10 ekor pasien akan kehilangan darah 60-80 ml, jika darah terus mengalir akibat efek antikoagulasinya ,aka kemungkinan kehilangan darah dapat mencapai 80 –100ml. Darah tersebut hasil seleksi air liurnya, yakni mengambil jenis yang kotor. Jika demikian tidak akan menimbulkan efek lemas jika dibanding kalau kehilangan daah bersih pada saat donor untuk transfsusi.
Berapa lama darah  yang keluar akibat efek koagulasi tadi ?
Jawab
Perdarahan berlangsung selama sekitar 12-24 jam  asal saja penggigitan tidak menyentuh pembulih darah vena. Semakin banyak darah yang keluar efek keluhan gejala penyakit akan semakin berkurang, oleh karena lintah mengatur dengan sendirinya pengeluaran darah yg kotor dengan membersihkan pembulh darah seorang yang sakit.
Bagaimana cara menghentikan darah yang banyak mengalir dan terlalu deras saat mengenai vena waktu diterapi ?
Jawab
Gunakan daun binahong yang dihaluskan / atau kapsul serbuk binahong ditampung diatas kapas, kemudian tekan luka dengan menggunakan kapas yang berisi cairan binahong selama 5 menit, kemudian ulangi sampai 2-3kali. Lantas tutup luka dengan kain kasa dengan kapas yang berisi binahong tadi. Luka akan menutup sendiri dan darah tidak mengalir lagi.
Apakah pasien menjadi  jera dan kapok jika terjadi demikian ? Karena terkadang pasien akan takut melihat darah yang banyak ?
Jawab
Tidak, jika seoarang terapi  sudah dapat menjelaskan mekanisme pengobatannya secara rinci tentang dampak pengobatan lintah ini. Untuk menghindari terjadinya keluhan,  pasien harus mengisi form persetujuan terapi tentang hal tersebut. Dan sampaikan mengenai keamanan terapi lintah jika terjadi hal yang mengkhawatirkan pada pasien.
Apakah ada penyebab rasa sakit gigitan lintah ?
Jawab
Gigitan lintah dirasakan oleh pasien seperti 2-3 gigitan nyamuk jadi gigitan lintah tidak menyakitkan. Air liur lintah diisi dengan bahan kimia yang mengandung obat penghilang rasa sakit, yang menghentikan dari perasaan gigitan. dan juga memiliki bahan kimia, yang menjaga darah dari pembekuan.
Mengapa lintah kadang tidak ingin menggigit?
Jawab
Dengan kondisi lokasi tertentu lintah lebih sulit saat mulai menggigit dengan kondisi : kulit dingin, merokok saat mulai terapi, bau parfum yang keras dan orang tua yang kulitnya mengkeriput.
Beberapa orang menolak menggunakan lintah, Mengapa?
Jawab
Banyak yang takut dan geli lintah akan merayap ditubuh mereka dan menggigitnya
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk butuh sembuh permanen dengan pengobatan lintah ?
Jawab
Tergantung jenis penyakit pasien, biasanya untuk penyakit kronis seperti Jantung Koroner , hipertensi, Asma dan diabetes butuh waktu 2-3 bulan untuk terapi. namun penyakit yang sifatnya akut hanya dibutuhkan 2-3 kali terapi untuk menghasilkan kesembuhan secara permanen.

Jumat, 15 Februari 2013

Solusi Diabet dengan Terapi Lintah ( Testimoni )



Solusi Diabetes dengan Terapi Hirudo
Testimoni : (nyata Insya Alloh dengan izin Alloh )
Bpk. Daniel ( 63 thn ) tinggal di Cimanggis, “ Saya sudah lama menderita Diabet tipe 2 awalnya berobat rutin mengkonsumsi obat kimia (dari dokter) namun tidak pernah sembuh, bahkan komplikasi penyakit dari mulai liver sampai Jantung, saat itu saya bahkan Hipertensi Tinggi diatas 200mmHg, Kolesterol pun tinggi diatas 300 mg/dL, hingga kakipun terasa berat untuk melangkah bahkan harus dibantu dengan menggunkan tongkat untuk berjalan, Lalu pada tgl 26 Januari 2013 ini saya mencoba terapi Hirudo ( Lintah ) di Terapi Cibubur, selama 3 x terapi dalam waktu 3 minggu, Alhamdulillah kondisi membaik, Tekanan darah tinggi saya turun dari 190 ke 147, Kolesterol dari 300 ke 120 normal, kakipun yang sulit melangkah sekarang berangsur baik tidak perlu lagi bantuan tongkat. Rasa nyeri disekitar dada berangsur hilang.

Bpk. H. Sujono ( 52 thn )  di Pondok Ungu blok E20 no 22, “ saya awalnya sehat sampai akhirnya badan saya terasa lemas, letih lalu saya cek ternyata gula darah saya 370 mg/dL dan kolesterol 300 mg/dL, sejak itu saya mulai membatasi makanan, dan mencoba terapi Hirudo di Terapi Cibubur mulai 21 Januari 2013 hanya dalam 3x Terapi dalam waktu 3 minggu saya, hasilnya badan saya bugar kembali dan cek kembali Gula darah saya dari 370 menjadi 110 mg/dL gula darah acak (normal), dan Kolesterol dari 300 menjadi  179 mg/dL (normal).
Insya Allah dengan izin Alloh tentunya semua penyakit ada obatnya……
Jika anda terkena diabet bahkan samapai terkena diabet basah dimana ada organ yang bengkak atau terluka tidak sembuh, segera ikhtiarkan dengan Terapi Hirudo…. Dengan biaya yang lebih sangat terjangkau.
 Tunggu testimoni untuk penyakit ( Asam urat, Kolesterol, Jantung, )……
Hub kami di 087870794758

Selasa, 12 Februari 2013

Diabetes dan Solusinya



Diabetes mellitus

Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
Klasifikasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma.
  1. Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
  2. Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
  3. Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM.

    dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:
  4. Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.
  5. Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
  6. Not insulin requiring diabetes.

Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (childhood-onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui "inhaled powder".
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l). Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic events". Angka di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis. Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.
Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes mellitus tipe 2 (: adult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.  Mutasi gen tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan pada manusia.
Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi,  rasio RBP4 dan hormon resistin yang tinggi,  peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati, penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati.
NIDDM juga dapat disebabkan oleh dislipidemia, lipodistrofi, dan sindrom resistansi insulin.

Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan lisan  antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu ( e.g., metformin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin ( e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
Sebuah zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang disebut sitagliptin, baru-baru ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes mellitus tipe 2.  Seperti zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang lain, sitagliptin akan membuka peluang bagi perkembangan sel tumor maupun kanker.
Sebuah fenotipe sangat khas ditunjukkan oleh NIDDM pada manusia adalah defisiensi metabolisme oksidatif di dalam mitokondria pada otot lurik. Sebaliknya, hormon tri-iodotironina menginduksi biogenesis di dalam mitokondria dan meningkatkan sintesis ATP sintase pada kompleks V, meningkatkan aktivitas sitokrom c oksidase pada kompleks IV, menurunkan spesi oksigen reaktif, menurunkan stres oksidatif,  sedang hormon melatonin akan meningkatkan produksi ATP di dalam mitokondria serta meningkatkan aktivitas respiratory chain, terutama pada kompleks I, III dan IV.  Bersama dengan insulin, ketiga hormon ini membentuk siklus yang mengatur fosforilasi oksidatif mitokondria di dalam otot lurik.  Di sisi lain, metalotionein yang menghambat aktivitas GSK-3beta akan mengurangi risiko defisiensi otot jantung pada penderita diabetes.
Simtoma yang terjadi pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis, diikuti dengan pengurangan berat tubuh, setelah dilakukan bedah bypass usus. Hal ini diketahui sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon inkretin, namun para ahli belum dapat menentukan apakah metoda ini dapat memberikan kesembuhan bagi NIDDM dengan perubahan homeostasis glukosa.
Pada terapi tradisional, flavonoid yang mengandung senyawa hesperidin dan naringin, diketahui menyebabkan:
sedang naringin sendiri, menurunkan transkripsi mRNA fosfoenolpiruvat karboksikinase dan glukosa-6 fosfatase di dalam hati.
Hesperidin merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan pada buah jenis jeruk, sedang naringin banyak ditemukan pada buah jenis anggur.
Diabetes mellitus tipe 3
Diabetes mellitus gestasional (gestational diabetes, insulin-resistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5" diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.

Komplikasi
Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.

Diagnosis

Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl).
Bukan DM
Belum pasti DM
DM
Kadar glukosa darah sewaktu:



Plasma vena
<110
110 - 199
>200
Darah kapiler
<90
90 - 199
>200
Kadar glukosa darah puasa:



Plasma vena
<110
110 - 125
>126
Darah kapiler
<90
90 - 109
>110
Simtoma klinis
Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala klasik lainnya:
dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu berbagai komplikasi kronis, seperti:
dan gejala lain seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan hiperosmolar non-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
Kata diabetes mellitus itu sendiri mengacu pada simtoma yang disebut glikosuria, atau kencing manis, yang terjadi jika penderita tidak segera mendapatkan perawatan.
Penanganan
Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan

Solusi  Tepat Untuk Diabet Tipe 2 dengan menggunakan Terapi Lintah yang mengandung Zat Hirudin dan Zat lainnya. Sistem peredaran darah yang lancar mampu menghancurkan endapan glukosa pada darah... Tidak harus bergantung dengan obat seumur hidup.....

Testimoni 
kasus 1 Bpk H Sujono (52thn) di Pondok Ungu Bekasi, Hp 08128498136, Diabet tipe 2 dengan kadar gula 350mg/dL, Kolesterol 300 mg/dL, kondisi badan sering lemas, terapi dalam 3 minggu ( 3x terapi ) hasil kadar gula 2 Jam PP:  126 mg/dL nsudah normal. begitu juga kolesterol 196 mg/dL sudah normal.